"Tawa Kesedihan" Puisi untuk Kota Hujan


TAWA KESEDIHAN 

by: Zeyla 


Megah
Berdiri kokoh dan indah
Bangunan alun-alun kota itu
Cat putih, berkesan suci bangunan kota itu
Huh, nirmala bangunan alun-alun kota hujan
Hiruk pikuk kota hujan
Tidak membuatnya menjadi tidak berarti
Toh! Bangunan tengah kota itu juaranya


Petikan suara gitar pengamen jalanan
Badut di pertigaan lampu merah
Perumahan padat penduduk
Letaknya saja sudah kalah saing dengan bangunan alun-alun kota itu
Cahaya matahari tidak bisa menembus ventilasinya
Suara teriakan dari rumah sebelah bisa kau dengar
Hai Tuan! Kau harus pelan-pelan bicara di dalam rumah gang sempit ini
Orang lain butuh ketenangan di tengah hiruk pikuk kota hujan


Angkot-angkot diisi banyak nyanyian pengamen jalanan
Suaranya tidak merdu
Serak malah bunyi yang keluar dari nyanyian pengamen jalanan itu
Tidak enak di dengar
Tapi tuan, suara recehan yang kau masukkan ke dalam botol bekas itu
Bak suara puih-puih logam emas bagi mereka
Bisa makan kami hari ini, teriak senang pengamen jalanan itu


Ntah apa tujuan kebanyakan orang ingin sekali ke kota ini
Indah memang bangunan tengah kota ini
Tapi sulit kau dapat ketenangan
Mungkin tawa bisa menghilangkan sedikit penat
Tapi ingat tuan, kau tak bisa tertawa kuat di kota ini
Hanya tawa kesedihan yang abadi
Tawa kesedihan kota hujan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Best Seller “Seribu Wajah Ayah” karya Nurun Ala

Review buku: Novel "Sunset Bersama Rosie" karya Tere Liye - Krasochnaya istoriya Zeyla

Review Novel Harga Sebuah Percaya_Karya Tere Liye - Krasochnaya istoriya Zeyla