Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

"RAGU" Puisi by Zeyla

Gambar
 Ragu  by : Zeyla  Mulai ragu akan kemampuan diri sendiri  Dimana semangat yang dulu aku miliki? Ambisi-ambisi yang dibalut dengan khayalan indah Api ambisi itu membunuhku nyata  Semangatku mulai memuai bagai air yang diberi suhu tinggi Semangat dan ambisi ku yang selalu bergejolak, tapi tidak ku imbangi dengan sederet peredam api semangat Impian itu memang nyata Tapi, usahaku yang tidak kunjung terlihat eloknya  Bimbang dan ragu akan diri sendiri Aku mencari-cari dimana api semangat yang dulu aku miliki Apa dari awal aku tidak pernah berusaha maksimal untuk impian itu Berkhayal tinggi tak kunjung sadar Masa depan adalah beban Bagi diriku yang mulai meragukan diri sendiri Lelah hati meyakini impian itu akan terwujud Bermandikan bunga sakura di musim semi  Menginjakkan kaki di negeri matahari terbit  Hati ini lelah  Berpura-pura kuat Api semangat dan ambisi itu sudah dari lama menghilang  Diri ini lelah  Masa depan adalah beban  Bagi diriku yang sejak lama bimbang dan ragu

"Tawa Kesedihan" Puisi untuk Kota Hujan

Gambar
TAWA KESEDIHAN  by: Zeyla  Megah Berdiri kokoh dan indah Bangunan alun-alun kota itu Cat putih, berkesan suci bangunan kota itu Huh, nirmala bangunan alun-alun kota hujan Hiruk pikuk kota hujan Tidak membuatnya menjadi tidak berarti Toh! Bangunan tengah kota itu juaranya Petikan suara gitar pengamen jalanan Badut di pertigaan lampu merah Perumahan padat penduduk Letaknya saja sudah kalah saing dengan bangunan alun-alun kota itu Cahaya matahari tidak bisa menembus ventilasinya Suara teriakan dari rumah sebelah bisa kau dengar Hai Tuan! Kau harus pelan-pelan bicara di dalam rumah gang sempit ini Orang lain butuh ketenangan di tengah hiruk pikuk kota hujan Angkot-angkot diisi banyak nyanyian pengamen jalanan Suaranya tidak merdu Serak malah bunyi yang keluar dari nyanyian pengamen jalanan itu Tidak enak di dengar Tapi tuan, suara recehan yang kau masukkan ke dalam botol bekas itu Bak suara puih-puih logam emas bagi mereka Bisa makan kami hari ini, teriak senang pengamen jalanan itu Ntah a